Perkuliahan7 (25 Oktober 2020), Matakuliah: Keamanan Sistem Komputer C31040319,
Perkuliahan7 (25 Oktober 2020)
Nama Dosen : Desi Rose Hertina,
S.T., M.Kom.
Mata
kuliah : Keamanan
Sistem Komputer
Kode mata kuliah
: C31040319
Nama : Dwi Samsiarto
NIM : 201931167
Semester : III
Tahun ajaran : 2020/2021
Jurusan : Teknik Informatika
Fakultas : Telematika Energi
Asal Daerah : Saya lahir di Trenggalek, Jawa Timur. Namun pada saat
masuk sekolah SMA saya pindah ke Tangerang dan melanjutkan sekolah di
Tangerang. Dan sampai saat ini saya tinggal di Tangerang
1.
Pengertian
Steganografi
Steganografi
“steganography” adalah ilmu, teknik atau seni menyembunyikan pesan
rahasia “hiding message” atau tulisan rahasia “covered writing” sehingga
keberadaan pesan tidak terdeteksi orang lain kecuali pengirim dan penerima
pesan tersebut. Steganografi berasal dari bahasa Yunani yaitu steganos
“tersembunyi/menyembunyikan” dan graphy “tulisan”, sehingga secara lengkap
bermakna tulisan yang disembunyikan.
Metode
steganografi merupakan metode yang dapat mengatasi ketidakamanan data
pada saat menyebarkan informasi. Metode Steganografi merupakan suatu
metode yang menyisipkan informasi ke dalam data lainnya dengan tidak merusak
data tersebut. Tentu saja dengan menggunakan steganografi ini tidak akan
menimbulkan kecurigaan pihak lain yang tidak berhak menerima informasi. Dalam
steganografi ini, umumnya pesan yang digunakan adalah pesan dalam bentuk text,
gambar, suara, ataupun video.
2. Sejarah Steganografi
Stenografi
berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya
penemuan dibeberapa tempat didunia. Perkembangan stenografi tersebut dapat
terlihat di negara-negara tertentu, misalnya :
·
Steganografi
yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis pada tahun 1602
dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London )
·
Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan
John Comstock Evans.
Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824.
·
Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862
dan Prevost Delanncy tahun 1878 dari Perancis.
·
Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote
pada tahun 1899 dan disusul oleh Gerard Schaap.
·
Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat /
Sabirin dan Karundeng tahun 1925.
Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah ditetapkan
sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata pelajaran pada
Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng merupakan sistem
Nasional.
3.
Perbedaan steganografi dan kriptografi
·
Kriptografi adalah studi tentang
menyembunyikan informasi, sementara Steganografi berkaitan dengan penulisan pesan
tersembunyi sehingga hanya pengirim dan penerima yang tahu bahwa pesan itu ada.
·
Dalam Steganografi, hanya pengirim dan
penerima yang tahu keberadaan pesan, sedangkan dalam kriptografi keberadaan
pesan terenkripsi terlihat oleh dunia. Karena itu, Steganografi menghilangkan
perhatian yang tidak diinginkan yang datang ke pesan tersembunyi.
· Metode kriptografi mencoba melindungi konten pesan, sedangkan Steganografi menggunakan metode yang akan menyembunyikan pesan maupun kontennya. Dengan menggabungkan Steganografi dan Kriptografi seseorang dapat mencapai keamanan yang lebih baik.
4.
Tujuan
steganografi
·
Tujuan dari steganografi adalah
merahasiakan atau menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi atau
sebuah informasi. Dalam prakteknya, kebanyakan pesan disembunyikan dengan
membuat perubahan tipis terhadap data digital lain yang isinya tidak akan
menarik perhatian dari penyerang potensial, sebagai contoh sebuah gambar yang
terlihat tidak berbahaya.
· Perubahan ini bergantung pada kunci (sama pada kriptografi) dan pesan untuk disembunyikan. Orang yang menerima gambar kemudian dapat menyimpulkan informasi terselubung dengan cara mengganti kunci yang benar ke dalam algoritma yang digunakan
5.
Manfaat
steganografi
Seperti
perangkat keamanan lainnya, steganografi dapat digunakan untuk
berbagai macam alasan, beberapa diantaranya untuk alasan yang baik, namun dapat
juga untuk alasan yang tidak baik. Untuk tujuan legitimasi dapat digunakan
pengamanan seperti citra dengan watermarking dengan alasan untuk
perlindungan copyright. Digital watermark (yang juga dikenal
dengan fingerprinting, yang dikhususkan untuk hal-hal menyangkut copyright)
sangat mirip dengan steganografi karena menggunakan metode
penyembunyian dalam arsip, yang muncul sebagai bagian asli dari arsip tersebut
dan tidak mudah dideteksi oleh kebanyakan orang.
Steganografi juga
dapat digunakan sebagai tag-notes untuk citra online. Terakhir, steganografi juga
dapat digunakan untuk melakukan penyimpanan atas kerahasiaan informasi yang
berharga, untuk menjaga data tersebut dari kemungkinan sabotasi, pencuri, atau
dari pihak yang tidak berwenang. Sayangnya, steganografi juga dapat
digunakan untuk alasan yang ilegal.
Adapun
manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut :
·
Untuk membuat hasil persidangan atau
risalah lengkap.
·
Hasil sidang notulis sidang atau panitia
sidang pengadilan.
·
Untuk mencatat berita atau pesan melalui
pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun
bagi petugas airport.
·
Untuk mencatat dikte bagi mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap
hari menulis.
·
Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya
mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang.
·
Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang
atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat.
·
Untuk mencatat dan membuat catatan yang
bersifat rahasia.
Adapun
manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut :
·
Untuk membuat hasil persidangan atau
risalah lengkap.
·
Hasil sidang notulis sidang atau panitia
sidang pengadilan.
·
Untuk mencatat berita atau pesan melalui
pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun
bagi petugas airport.
·
Untuk mencatat dikte bagi mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap
hari menulis
·
Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya
mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang.
·
Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang
atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat.
· Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia
6.
Metode
steganografi
·
Least Significant Bit (LSB)
Metoda
yang digunakan untuk menyembunyikan pesan pada media digital tersebut
berbeda-beda. Contohnya, pada berkas image pesan dapat disembunyikan dengan
menggunakan cara menyisipkannya pada bit rendah atau bit yang paling kanan
(LSB) pada data pixel yang menyusun file tersebut. Pada berkas bitmap 24 bit,
setiap pixel (titik) pada gambar tersebut terdiri dari susunan tiga warna
merah, hijau dan biru (RGB) yang masing-masing disusun oleh bilangan 8
bit (byte) dari 0 sampai 255 atau dengan format biner 00000000 sampai 11111111.
Dengan demikian, pada setiap pixel berkas bitmap 24 bit kita dapat menyisipkan
3 bit data.
·
Algorithms and Transformation
Algoritma
compression adalah metode steganografi dengan menyembunyikan data dalam fungsi
matematika. Dua fungsi tersebut adalah Discrete Cosine Transformation (DCT) dan
Wavelet Transformation. Fungsi DCT dan Wavelet yaitu mentransformasi data dari
satu tempat (domain) ke tempat (domain) yang lain. Fungsi DCT yaitu
mentransformasi data dari tempat spatial (spatial domain) ke tempat frekuensi
(frequency domain).
·
Redundant Pattern Encoding
Redundant
Pattern Encoding adalah menggambar pesan kecil pada kebanyakan gambar.
Keuntungan dari metode ini adalah dapat bertahan dari cropping (kegagalan).
Kerugiannya yaitu tidak dapat menggambar pesan yang lebih besar.
·
Spread Spectrum method
Spread Spectrum steganografi terpencar-pencar sebagai pesan yang diacak (encrypted) melalui gambar (tidak seperti dalam LSB). Untuk membaca suatu pesan, penerima memerlukan algoritma yaitu crypto-key dan stego-key. Metode ini juga masih mudah diserang yaitu penghancuran atau pengrusakan dari kompresi dan proses image (gambar).
7.
Pengertian
stegosistem
Stegosystem di sini berisi tentang penyerangan-penyerangan yang dilakukan terhadap suatu sistem steganografi, sebuah perbedaan penting harus dibuat di antara penyerangan-penyerangan pasif di mana penyerang hanya dapat memotong data, dan penyerangan-penyerangan aktif di mana penyerang juga dapat memanipulasi data.
8.
Model
stegosistem
Penyerangan-penyerangan
berikut memungkinkan dalam model dari stegosistem ini:
·
Stego-Only-Attack
(Penyerangan hanya Stego). Penyerang telah menghalangi stego data dan dapat
menganalisisnya.
·
Stego-Attack
(Penyerangan Stego). Pengirim telah menggunakan cover yang sama berulangkali
untuk data terselubung. Penyerang memiliki berkas stego yang berasal dari cover
file yang sama. Dalam setiap berkas stego tersebut, sebuah pesan berbeda
disembunyikan.
·
Cover-Stego-Attack
(Penyerangan selubung Stego). Penyerang telah menghalangi berkas stego dan
mengetahui cover file mana yang digunakan untuk menghasilkan berkas stego ini.
Ini menyediakan sebuah keuntungan melalui penyerangan stego-only untuk si
penyerang.
·
Manipulating the stego data
(Memanipulasi data stego). Penyerang memiliki kemampuan untuk memanipulasi data
stego. Jika penyerang hanya ingin menentukan sebuah pesan disembunyikan dalam
berkas stego ini, biasanya ini tidak memberikan sebuah keuntungan, tapi
memiliki kemampuan dalam memanipulasi data stego yang berarti bahwa si
penyerang mampu memindahkan pesan rahasia dalam data stego (jika ada).
·
Manipulating the cover data
(Memanipulasi data terselubung). Penyerang dapat memanipulasi data terselubung
dan menghalangi hasil data stego. Ini dapat membuat tugas dalam menentukan
apakah data stego berisikan sebuah pesan rahasia lebih mudah bagi si penyerang.
https://pendidikan.co.id/pengertian-steganografi-sejarah-prisip-kriteria-aspek-dan-teknik/
https://id.wikipedia.org/wiki/Steganografi
https://www.kajianpustaka.com/2017/09/sejarah-prinsip-kerja-teknik-steganografi.html
Komentar
Posting Komentar